Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda ingin mendesain dan membuat halaman web, proses ini akan jauh lebih mudah jika Anda membuat perencanaan lebih dahulu. Di fase perencanaan, perancang dan klien bisa bekerja sama untuk menemukan format dan tata letak layout yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses perencanaan mempengaruhi corak atau gaya situs tersebut, bisa dibilang ini merupakan aspek terpenting dalam mendesain web, khususnya jika itu untuk keperluan bisnis. 1 Tentukan fungsi situs web tersebut. Jika Anda membuat situs pribadi, Anda mungkin sudah tahu jawabannya. Namun, jika Anda membuat situs untuk organisasi, perusahaan, atau orang lain, Anda perlu mencari tahu apa yang mereka inginkan dan fungsionalitas situs tersebut. Semua yang Anda tentukan di sini akan berpengaruh saat halaman web selesai nantinya. Apakah web tersebut memerlukan Storefront? Perlukah dibuat komentar pengguna? Perlukah pengguna membuat akun nantinya? Apa web tersebut berorientasi artikel? Atau berorientasi gambar? Semua pertanyaan ini dan pertanyaan lainnya akan membantu Anda dalam mendesain dan merancang situs tersebut. Proses perencanaan ini bisa disusun ke dalam gambar, terutama jika itu untuk perusahaan besar dan banyak orang yang terlibat dalam pembuatan proyek ini. 2Buatlah diagram peta situs site map. Diagram peta situs mirip dengan diagram alir flow chart, menunjukkan bagaimana pengguna beralih dari halaman satu ke halaman berikutnya. Anda tidak memerlukan halaman web di tahap ini, cukup aliran konsep umumnya saja. Anda bisa menggunakan program komputer untuk membuat diagram atau membuat sketsa sendiri di kertas. Gunakan diagram ini untuk menunjukkan konsep penyusunan hierarki dan konektivitas halaman web. 3Cobalah metode penyusunan konsep dengan kartu. Salah satu metode populer penyusunan web secara grup adalah dengan menggunakan sejumlah kartu untuk mengetahui harapan setiap orang. Ambil sejumlah kartu catatan dan tulis satu per satu konten dasar halaman web di masing-masing kartu. Susunlah kartu-kartu ini bersama dengan tim Anda untuk menemukan konsep terbaik. Cara ini cocok digunakan saat Anda berkolaborasi dengan orang lain dalam pembuatan halaman web.[1] 4Gunakan kertas dan papan buletin, atau papan tulis putih. Ini adalah metode perencanaan orisinal dengan anggaran kecil, Anda bisa dengan cepat menghapus atau menggeser konten dan mengubah alurnya. Gambarlah desain web Anda di kertas, lalu hubungkan kertas-kertas itu dengan benang, atau gambarlah garis di papan tulis. Cara ini sangat cocok digunakan dalam sesi curah pendapat. 5Buatlah inventaris konten. Sebenarnya ini cenderung lebih tepat digunakan dalam perancangan web ulang daripada perancangan web baru. Masukkan setiap bagian konten atau halaman web yang sudah jadi ke lembar lajur spreadsheet. Buatlah catatan berisi tujuan masing-masing konten atau halaman tersebut, gunakan daftar ini untuk menentukan bagian yang perlu dibuang dan yang perlu dipertahankan. Anda bisa menyederhanakan struktur web dan memudahkan proses pendesainan ulang nantinya. Iklan 1 Buatlah kerangka dasar wireframe untuk memantapkan hierarki halaman web. Kerangka dasar HTML adalah cetak biru dari situs yang akan Anda buat, hanya menggunakan tag paling dasar dan contoh block/template konten. Kerangka ini menjawab pertanyaan, “Apa yang terlihat di web dan di mana?” Pemformatan dan pengaturan gaya tidak diperlukan dalam pembuatan kerangka ini.[2] Anda bisa melihat struktur dan diagram aliran konten dengan kerangka dasar sebelum Anda memilih pengaturan gaya. Kerangka dasar HTML tidak statis seperti PDF atau gambar, Anda bisa dengan cepat menggeser contoh konten untuk membuat struktur baru. Kerangka dasar bersifat interaktif yang menguntungkan baik bagi pengembang web maupun klien. Karena kerangka dasar ini ditulis dengan kode HTML sederhana, Anda masih bisa menavigasikannya dan mengetahui cara kerja perpindahan halaman web. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan PDF. 2 Cobalah metode Gray Box. Blok atau sorot konten halaman web Anda di Gray Box, konten paling penting berada di urutan teratas. Urutkan konten-konten tersebut dalam satu kolom. Contohnya, jika halaman tersebut adalah “Tentang Perusahaan” maka detail informasi mengenai perusahaan berada paling atas, diikuti dengan daftar staf, kemudian informasi kontak, dll.[3] Ini belum termasuk catatan kepala header dan catatan kaki footer. Gray Box adalah representasi visual konten yang akan terlihat di web. 3 Cobalah program pembuat kerangka dasar. Ada berbagai program yang bisa Anda gunakan dalam proses pembuatan kerangka dasar web. Banyaknya kode bahasa pemrograman web yang harus Anda kuasai berbeda-beda untuk masing-masing program. Beberapa program yang cukup populer antara lain Pattern Lab. Situs ini khusus untuk “desain atomik”, setiap konten dianggap sebagai “molekul” yang menyusun halaman web yang lebih besar. Jumpcharts. Halaman web ini menyediakan layanan perencanaan dan penyusunan kerangka dasar web. Situs ini berbayar dan mengharuskan Anda berlangganan, tetapi Anda bisa membangun kerangka web dengan cepat tanpa harus menguasai banyak kode pemrograman web. Wirefy. Wirefy adalah situs lain yang menawarkan “desain atomik”. Pengembang web bisa mendapatkan tool secara gratis. 4 Gunakan markah markup HTML sederhana. Kerangka dasar yang baik akan mudah dikonversikan ke situs aslinya. Jangan terlalu memikirkan pengaturan gaya web selama proses pembuatan kerangka ini. Gunakanlah markah yang bisa dipahami dan diubah dengan mudah.[4] Kerangka dasar sederhana jauh lebih baik. Tujuan pembuatan markah adalah untuk membangun struktur. Tampilan visual bisa diatur nanti dengan CSS dan markah lanjutan. 5Buatlah kerangka dasar untuk setiap halaman web. Anda mungkin tergoda untuk menyamakan setiap halaman web dengan satu kerangka dasar. Nyatanya, hal ini hanya akan membuat situs Anda menjadi biasa saja dan membosankan. Buatlah kerangka berbeda untuk tiap halaman, Anda akan mengerti bahwa setiap halaman memerlukan desain sendiri. Iklan 1 Persiapkan konten sebelum membuat halaman web. Anda akan jauh lebih mudah melihat pratinjau tampilan web jika Anda sudah memiliki konten aktual daripada menggunakan sampel atau placeholder. Anda tidak perlu memiliki terlalu banyak konten, tetapi maket Anda akan jauh terlihat lebih baik jika menggunakan salinan gambar aslinya. Anda tidak harus memiliki seluruh materi artikel, tetapi setidaknya harus ada pokok berita aktualnya. 2 Ingatlah bahwa konten yang bagus bukan hanya berisi teks. Internet jauh lebih kompleks daripada halaman web sederhana berisi tulisan. Anda memerlukan berbagai konten berbeda agar bisa menciptakan web yang bagus untuk menarik dan mengundang pengunjung. Contohnya Gambar. Suara. Video. Transmisi web atau webstream Twitter Integrasi Facebook RSS Umpan web 3 Mintalah bantuan fotografer profesional. Jika Anda ingin memasukkan foto ke dalam situs Anda, kesan pertama yang didapatkan dari web Anda akan jauh lebih baik jika diisi dengan fotografi profesional. Satu foto yang bagus jauh lebih bernilai daripada dua puluh foto berkualitas rendah. Carilah sarjana seni fotografi yang baru lulus sebagai solusi yang lebih murah dibandingkan dengan fotografer profesional yang sudah lama berkecimpung. 4 Tulislah artikel berkualitas. Konten tulisan di halaman web akan menentukan jumlah trafik web Anda. Walaupun Anda tidak perlu terlalu memusingkan pembuatan konten dalam proses perancangan ini, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkannya karena nantinya Anda juga memerlukan konten secara reguler saat situs sudah aktif. Selain konten artikel, ada materi tulisan yang juga perlu Anda miliki dalam proses penyusunan halaman web. Misalnya informasi kontak, nama perusahaan, atau apa pun yang akan digunakan secara multipel di dalam situs. Iklan 1 Susunlah elemen-elemen dasar. Susunan elemen ini akan teraplikasikan di setiap halaman di situs Anda, misalnya catatan kepala, catatan kaki, dan menu navigasi. Aturlah dengan gaya yang sangat sederhana sehingga Anda bisa memeriksa tampilan semua halaman. Hal ini sangat berguna saat Anda berlanjut ke proses penyusunan tata letak web. Jangan terlalu memusingkan detail, cobalah untuk mencermati pratinjau tampilan catatan kepala. 2 Buatlah tata letak sederhana. Mulailah dengan menggeser posisi jam dari kolom kerangka dasar ke lokasi aktual di halaman. Contohnya, Anda mungkin ingin menggeser contoh menu navigasi ke sebelah kiri halaman dan daftar pokok berita ke kanan. Teruslah bereksperimen dengan tata letak web untuk beberapa halaman, sebelum Anda berlanjut ke tahap berikutnya. Ijinkan orang lain ikut melihatnya untuk memeriksa apakah tata letak yang Anda buat terasa hidup. 3 Buatlah maket. Gunakan program seperti Photoshop untuk membuat maket atau contoh halaman situs Anda. Gunakan tata letak yang telah Anda susun sebagai panduannya. Anda bisa membuat maket lebih cepat dan mendapatkan hasil yang diinginkan dengan program pengolah gambar. Hasil gambar-gambar ini nantinya bisa dijadikan sebagai referensi dalam proses penulisan kode pemrograman web. Masukkan konten aktual di dalam maket untuk membuatnya terlihat bagus. 4Ganti contoh konsep dengan konten asli. Tambahkan konten dan elemen ke halaman web. Jangan memusingkan pengaturan gaya web untuk saat ini, susun saja semuanya ke lokasi yang benar. Hal ini akan membantu Anda dalam meninjau perubahan gaya web yang Anda buat nantinya. 5 Buatlah pedoman gaya web. Hal ini sangat penting untuk menjaga perpaduan gaya, terutama untuk situs yang besar. Jika situs tersebut ditujukan untuk keperluan bisnis dan sudah memiliki merek atau corak sendiri, hal ini harus dipadukan dengan desain situs. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan pedoman gaya halaman web Navigasi Catatan kepala Paragraf Karakter miring Karakter tebal Tautan aktif, tidak aktif, melayang Penggunaan gambar Ikon Tombol Daftar 6Terapkan gaya web tersebut. Setelah Anda menemukan gaya dan desain yang pas, implementasikanlah. CSS adalah salah satu cara termudah untuk mengimplementasikan gaya di halaman web atau di seluruh situs tersebut. Lihat petunjuk berikut untuk lebih memahami detail penggunaan CSS. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Setelah itu, buatlah kerangka karangan yang berdasarkan pada struktur teks di atas. Detikers harus mencantumkan fakta serta data yang dikumpulkan di bagian penggambaran rangkaian peristiwa atau kejadian. Kemudian, kembangkanlah kerangka karangan sampai menjadi teks utuh. Terakhir, periksalah dan baca kembali teks yang sudah dibuat.
7 Contoh Kerangka Karangan – Pengertian, Fungsi, Manfaat, Kriteria, Bentuk, Pola, Langkah & Syarat – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kerangka Karangan yang dimana dalam hal ini meliputi contoh, pengertian, fungsi, manfaat, kriteria, bentuk, pola langkah dan syarat, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan “Abstrak Karya Ilmiah ” Pengertian & Ciri – Hal Yang Diperhatikan – Contoh Fungsi Kerangka Karangan Berikut ini terdapat beberapa fungsi kerangka karangan, terdiri atas Memudahkan pengendalian variabel, Memperlihatkan pokok bahasan, sub-subbahasan karangan dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga memungkinkan penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang diinginkan. Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis, Memudahkan penulis menyusun karangan secara menyeluruh, Mencegah ketidaklengkapkan bahasan, Mencegah pengulangan pembahasaan ide Manfaat Kerangka Karangan Mengapa metode ini sangat dianjurkan kepada para penulis, terutama kepada mereka yang baru mulai menulis? Karena metode ini akan membantu setiap penulis untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu dilakukan. Atau secara terperinci dapat dikatakan bahwa outlie atau kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut Untuk menyusun karangan secara teratur Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat wujud gagasan- gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan- gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya. Dengan kata lain, apakah tesis atau pengungkapan maksud sudah diperinci secara maksimal dan urutannya sudah disusun dalam pola teratur atau tidak. Demikian seterusnya, apakah setiap gagasan bawahan sudah diperinci pula secara maksimal dan telah diurutkan pula dengan baik. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda. kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai kilrnaks tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus-menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula sedemikian sehingga iercipta klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca. Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai dengan kebutuhan tiap bagian, dan karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu. Karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan misalnya bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu lain, sedangkan pada bagian kemudian bertentangan dengan terdahulu. Hal ini tidak dapat diterima, bahwa dalam satu karangan yang ssama terdapat pendapat yang bertentangan satu sama lain. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dan satu kali hanya membuangwaktu, tenagadan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penuiis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi harus diuraikan, sedangkan bagian yang lain cukup dengan menunjuk kembali kepada bagian yang fain tadi lihat selanjutnya Catatan Kaki. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu Dengan mernpergunakan perincian-perincian dalam kerangka karangan penuiis dengan mudah akan mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta-fakta yang telah dikumpulkan akan dipergunakan untuk bagian-bagian mana dari karangannya itu. Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkannya kembali kepada kerangka karangan yang hakikatnya sama dengan apa yang telah dibuai pengarangnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianaiisa, dan dipertimbangkan secara menyeluruh, bukan secara terlepas- lepas. Dengan demikian tesis/pengungkapan maksud = kerangka karangan = karangan -ringkasan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Karya Tulis Ilmiah Kriteria Karangka Karangan Untuk menyusun kerangka karangan yang baik, penulis perlu memperhatikan kriteria berikut Menggunakan bentuk kerangka standar, Menggunakan inden atau liurus secara konsisten, dan tidak mengombinasikan bentuk-bentuk tersebut secara bersamaan dalam sebuah kerangka karangan, Menggunakan pnomoran secara konsistenangka desimal, angka romawi, kombinasi angka romawi, huruf dan angka arab , Setiap judul bab diberi nomor secara konsisten, Setiap subbab diberi nomor secara konsisten, Setiap unsur subbab diberi nomor secara konsisten, Setiap detail unsur diberi nomor secara konsisten, Penomoran tidak melebihi empat angkadigit, dan Kerangka karangan tidak sama dengan daftar isi. Bentuk-Bentuk Kerangka Karangan Berikut ini terdapat beberapa bentuk-bentuk kerangka karangan, terdiri atas 1. Berdasarkan Perumusan Teksnya Terdiri atas Kerangka kalimat Kerangka kalimat mempergunakan kalimat deklaratif berita yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik, maupun sub-sub topik. Manfaat kerangka kaimat meliputi Ia memaksa penulis untuk merumuskan dengan tepat topik yang akan diuraikan, serta perincian-rincian tentang topik itu. Perumusan topik-topik dalam tiap unit akan tetap jelas, walaupun telah lewat masih sanggup mengikuti rencana aslinya, walaupun baru digarap bertahun-tahu kemudian. Kalimat yang dirumuskan dengan baik dan cermat akan jelas bagi siapapun, seperti bagi pengarangnya sendiri. Kerangka topik Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap. Sesudah itu semua pokok,. baik pokok-pokok utama maupun pokok-pokok bawahan, dirumuskan dengan mencantumkan topiknya saja, dengan tidak mempergunakan kalimat yang lengkap. Kerangka topik dirumuskan dengan mempergunakan kata atau frasa. Sebab itu kerangaka topik tidak begitu jelas dan cermat seperti kerangka kalimat. Kerangka topik manfaatnya kurang bila dibandingkan dangan kerangka kalimat, terutama jika tenggang waktu antara perencanaan antara kerangka karangan itu dengan penggarapannya cukup lama. Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka topik Kerangka karangan yang menggabungkan antara kerangka kalimat dan kerangka topik. Kerangka karangan yang mencakup kalimat berita dan dan sub-sub bagian maupun pokok-pokok utama dan pokok-pokok bawahan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Membaca Ekstensif adalah 2. Berdasarkan Bentuk Karangan Terdiri atas Karangan Deskripsi Bentuk karangan seperti ini banyak di jumpai dalam berbagai betuk karangan, misalnya novel, cerpen , laporan atau berita. Deskripsi adalah Tulisan yang menggambarkan bentuk objek pengamatan, rupa, sifat, rasa atau corak yang melukiskan perasaan. Sebuah deskripsi di buat untuk membantu pembaca membayangkan suasana mengenal ciri orang, dan untuk memahami suat sensasi atau perasaan melalui ungkapan bahasa. Oleh karenanya dalam membuat deskripsi harus berdasar pada pengamatan yang cermat dan penyusunan kalimat yang tepat yang harus diawali dengan sebuah gambaran yang umum, yang berupa kalimat atau frasa. Ada berbagai jenis deskripsi yang berupa deskripsi penampilan, kesopanan perilaku, sifat, suara, cara bicara, dan sikap dan ada pula deskripsi melalui pencerapan salah satu pancaindera kita yang harus disusun secara kronologis dan logis. Karangan Narasi Secara sederhana di kenal sebagai cerita, peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu yang ada pula tokoh yang menghadapi suat konflik yang berisi fakta atau fiksi. Karangan Eksposisi Tulisan yang memberikan informasi, penjelasan, keterangan atau pemahaman kepada pembaca yang dapat di temui pada tulisan edotorial, esai, petunjuk penggunaan atau ulasan yang didasarkan pada perincian yang khusus dan cermat, penalaran, dan penggunaan contoh. Karangan Argumentasi Karangan yang bertjuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi atau membujuk pihak lain agar sebuah pendapat pribadi di terima yang dibuat dengan menyusun alasan atau pembuktian untuk menunjang kalimat topik dengan memberikan penjelasan dan fakta yang tepat. Karangan Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. 3. Berdasarkan Rinciannya Terdiri atas Kerangka Karangan Sementara Kerangka karangan sementara atau non formal merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah. Sekaligus ia menjadi dasar untuk penelitiaan kembali guna mengadakan perombakan-perombakan yang dianggap perlu. Karena kerangka karangan ini bersifat sementara, maka tidak perlu disusun secara terperinci. Tetapi karena ia juga merupakan sebuah kerangka karangan maka ia harus memungkinkan pengarangnya untuk menggarap persoalannya secara dinamis, sehingga perhatian harus dicurahkan sepenuhnya pada penyusunan-penyusunan kalimat-kalimat, alenia-alenia, atau bagian-bagian tanpa memepersoalkan lagi bagaimana susunan karangannya, atau bagaimana susunan bagian-bagiannya. Perencanaan kerangka karangan sementara dilakukan sesuai dengan prosedur. Mula-mula penulis merumuskan tesis berdsarkan topik dan maksud utama dari karangan itu. Kemudian dibawah tesis itu dibuat perinciaan berupa pencatatan semua hal yang mungkin dijadikan pokok-pokok utama atau pokok-pokok tambahan bagi tesis tadi. Pokok-pokok yang mempunyai hubungan satu sama lain atua mempunyain hubungan logis di hubung-hubungkan dengan tanda panah, atau pokok yang tidak mempunyai hubungan dengan tesis dicoret. Pokok-pokok yang diterima sebagai perinciaan dari tesis lalu diurutkan sesuai dengan pola susunan yang dipilih, dengan diberi nomor-nomor urut sesuai dengan pola susunan. Kerangka karangan non-formal biasanya terdiri dari tesis dan pokok-pokok utama, paling tinggi dua tingkat perincian. Alasan untuk menggarap sebuah kerangka karangan sementara dapat berupa topik yang tidak kompleks atau karena penulis segera menggarap karangan itu. Kerangka Karangan Formal Kerangka karangan formal biasanya timbul dari penimbanga bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat kompleks, atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya. Proses perencanaan sebuah karangan formal mengikuti prosedur yang sama seperti kerangka non-formal. Tesisnya dirumuskan dengan cermat dan tepat, kemudian dipecah-pecah menjadi bagian-bagian bawahan sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan sentralnya. Setiap sub-bagian dapat diperinci lebih lanjut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sejauh diperlukan untuk menguraikan persoalan itu sejelas-jelasnya. Dengan perincian yang sekian banyak, sebuah kerangka karangan dapat mencapai lima atau enam tingkat perincian. Suatu tesis yang diperinci minimal atas tiga tingkat perincian sudah dapat disebut kerangka formal. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pengertian Catatan Kaki Menurut Ahli Penulis Buku Pola Penyusunan Kerangka Karangan Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur biasanya digunakan beberapa tipe susunan, terdiri atas 1. Pola Alamiah Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, ,dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu Urutan waktu atau urutan kronologis Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca. Contohnya Topik riwayat hidup seorang penulis asal usul penulis pendidikan si penulis kondisi kehidupan penulis keinginan penulis karir penulis Urutan ruang sposial Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif . Contohnya Topik hutan yang sering mengalami kebakaran Di daerah Kalimantan Di daerah Sulawesi Di daerah Sumatra Topik yang ada Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian–bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–bagiannya itu. 2. Pola Logis Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis. Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis. Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika. Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah Urutan klimaks dan anti klimaks Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh Topik turunnya Suharto Keresahan masyarakat Merajalela nya praktek KKN Keresahan masyarakat Kerusuhan social Tuntutan reformasi menggema Urutan kausal Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya. Contoh Topik krisis moneter melanda tanah air Tingginya harga bahan pangan Penyebab krisis moneter Dampak terjadi krisis moneter Solusi pemecahan masalah krisis moneter Urutan pemisahan masalah Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut. Contoh Topik virus flu babi / H1N1 dan upaya penanggulangannya Apa itu virusH1N1 Bahaya virus H1N1 Cara penanggulangannya Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Fiksi adalah Urutan umum-khusus Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh umum, lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci khusus. Contoh Topik pengaruh internet Para pangguna internet Anak-anak Remaja Dewasa Manfaat internet Media informasi Bisnis Jaringan social Urutan familitas Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi. Urutan akseptabilitas Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan Berikut ini terdapat beberapa langkah-langkah menyusun kerangka karangan, terdiri atas 1. Menentukan tema dan judul Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal penunjuk singkat isi karangan yang akan ditulis. Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh. Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita. Judul Ada dua cara pembatasan topik ? judul karangan. masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan. Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”. Syarat judul yang baik harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut. judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan. harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang. tidak provokatif. Judul karangan sedapat-dapatnya singkat dan padat, B. menarik perhatian, serta C. menggambarkan garis besar inti pembahasan. Contoh Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di Jakarta Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional Menanggulangi Mengurangi Menemukan Meningkatkan Mengoptimalkan Mengevaluasi Mengendalikan 2. Mengumpulkan bahan Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan. Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu biasanya yang menarik penulis dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Kosakata adalah Menyeleksi Bahasa Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya Catat hal penting semampunya. Jadikan membaca sebagai kebutuhan. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah. Membuat Kerangka Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Mengembangkan Kerangka Karangan Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Tahapan dalam menyusun kerangka karangan Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul Mengatur urutan gagasan. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap Merangka karangan yang baik adalahkerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. karangan tidak mengalir. Syarat Kerangka Karangan yang Baik Berikut ini terdapat beberapa syarat kerangka karangan yang baik, terdiri atas Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesi atau pengungkapan masksud. Tiap unit hanya mengandung satu satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersbut harus dirinci. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau pikiran itu tergambar jelas. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu. Contoh Kerangka Karangan Berikut ini terdapat beberapa contoh kerangka karangan, terdiri atas Kerangka sistem lekuk, dengan angka romawi, huruf kapital, dan angka arab. Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan I. Pendahuluaan II. Potensi Akademik Mahasiswa Potensi Kecerdasan Keahlian Bidang Studi Tenaga Kerja Intelektual III. Paradigma Kewirausahaan Potensi Kewirausahaan Sumber Kreativitas Baru Budaya Kewirausahaan IV. Strategi Berwirausahaan A. Strtegi Awal Konsep Modal Produk Pasar B. Evaluasi Perencanaan dan pengembangan C. Perencanaan Awal, D. Pengembangan Semester Pertama E. Evaluasi dan Pengembangan Semester Kedua F. Evaluasi, Perencanaan dan Pengembangan Tahun Kedua Kerangka Sistem Lekuk dengan Angka desimal Upaya Meningkatkan Kreativitas Baru Mahasiswa dalam Kewirausahaan Pendahuluan Potensi Akademik Mahasiswa Potensi Kecerdasan Keahlian Bidang Studi Tenaga Kerja Intelektual Paradigma Kewirausahaan Potensi Kewirausahaan Sumber Kreatif Baru Budaya Kewirausahaan Strategi Berwirausaha Strategi Awal Konsep Modal Produk Pasar Evaluasi Strategi Awal, Perencanaan dan Pengembangan Tahun Pertama Evaluasi, Perencanaan, dan Pengembangan Tahun Kedua Kesimpulan Kerangka Sistem Lurus dengan Angka Romawi dan Desimal BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan Penelitian Pembatasan Masalah Manfaat Pnelitian BAB II KERANGKA TEORI Deskripsi Teori, Deskripsi teoetik variabel pertama definisi, gambaran, konsep Deskripsi teoritik variabel kedua definisi, gambaran, konsep Kerangka berfikir Rumusan Hipotesis BAB III METODE PENELIIAN Metode penelitian Populasi dan sampel Variabel Instrumen Prosedur Pengukuran Teknik Analisis BAB IV HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Pengujian data Hasil penguji BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan interpretasi atas hasil penelitian Saran Kerangka Karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif BAB I Pendahuluan BAB II Teori Acuan BAB III Metodologi Penelitian BAB IV Hasil Penelitian BAB V Pembahasan BAB VI Kesimpulan, Implikasi saran Kerangka karangan dengan kombinasi romawi desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif, contoh model kajian teoritik BAB I Pendahuluan Latar belakang Masalah Tujuan Manfaat BAB II Kajian Pustaka Deskripsi teori Analisis Sintetis BAB III HASIL PENELITIAN Interpretasi Implikasi BAB IV KESIMPULAN Tindak lanjut Kerangka karangan dengan romawi lurus model kerangka penelitian kualitatif, untuk penulisan artikel Pola penilaian Sari tema – kekuatan – kelemahan – intregitas I Sari tema II Deskripsi umum III Kekuatan / keunggulan pertama IV Kekuatan / keunggulan kedua V Kelemahan pertama dan solusi VI Kelemahan kedua dan solusi VII Intregitas induktif Kerangka karangan dengan romawi dan desimal lurus model kerangka penelitian kualitatif untuk penulisan makalah I PENDAHULUAN Latar belakang dan masalah Pentingnya pembahasan masalah Sudut pandang dan pendekatan Pembatasan masalah II PEMBAHASAN Masalah yang dihadapi Cara pemecahan masalah Dukungan Hambatan III PENUTUP Kesimpulan Saran Daftar Pustaka Budi Karyanto, Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi Pekalongan STAINPekalongan Press. Keraf, Gorys komposisi sebuah pengantar kemahiran bahasa. jakarta Nusa indah. Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Widjono. 2005. bahasa indonesia. jakarta PT Grasindo. Departemen Pendidikan Nasional. 2011. Bahasa Indonesia Non Kependidikan. Serang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Demikianlah pembahasan mengenai 7 Contoh Kerangka Karangan – Pengertian, Fungsi, Manfaat, Kriteria, Bentuk, Pola, Langkah & Syarat semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau kerangka konsep yang akan digunakan dalam penelitian.
Kelas VIPelajaran Bahasa IndonesiaKategori teks deksripsiKata kunci deskripsi bagian, sekolahPembahasanSekolah Baruku1 Gedung- ukuran kecil, karena hanya terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru + kepala sekolah + UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer- kualitas bagus, karena telah direnovasi 2 warna hijau2 Halaman- ukuran luas, karena luas keseluruhan gedung dan halaman adalah fasilitas lengkap, terdiri dari satu lapangan untuk upacara dan satu lapangan untuk bermain voli maupun kualitas bagus, karena halaman diberi konblok, sehingga rapi dan suasana asri, karena di pinggir halaman ditanami dengan pohon Guru- jumlah mencukupi, karena setiap kelas dipegang oleh satu kualitas baik, karena guru-gurunya sangat ramah dan kemampuan mengajar bagus, karena membimbing siswa-siswanya dengan sangat sabar dan Teman- jumlah banyak, karena satu kelas terdiri dari 28 sifat baik, karena suka menolong- berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, karena sekolahku terletak di pelosok desa yang orang tuanya petani dan buruh.
Langkah-langkah menyusun teks deskripsi: Menentukan objek yang akan dideskripsikan. Menentukan perincian teks yang mencakup identifikasi dan klasifikasi, deskripsi bagian, dan penutup atau kesimpulan. Menyusun perincian objek ke dalam pola yang sistematis. Mengembangkan perincian objek menjadi teks deskripsi yang utuh dan padu. Menyunting teks.
Teksdeskripsi adalah sebuah teks atau paragraph yang berisi tentang suatu gambaran atau lukisan dari sebuah benda yang sedang diceritakan dalam bentuk tulisan. Paragraph itu sendiri merupakan kumpulan dari beberapa rangkaian kalimat. Jadi paragraph deskripsi merupakan sebuah rangkaian kalimat yang menceritakan tentang sifat dari benda yang sedang
langkah-langkah menyusun teks deskripsi yang benar. 1. Memilih objek yang akan dideskripsikan dan buat judul 2. Menyusun kerangka bagian-bagian yang akan dideskripsikan 3. Mencari data 4. Menyusun kalimat berdasarkan bagian-bagian teks deskripsi 5. Menyusun karangan deskripsi
1 Tentukan objek yang akan dideskripsikan. 2. Buatlah kerangka bagian yang akan disampaikan. 3. Temukan data yang sesuai dengan objek yang akan dideskripsikan. 4. Tata kalimat sesuai dengan struktur teks deskripsi. 5. Rinci objek yang akan dideskripsikan. 6. Sunting teks yang sudah disusun.
2qVkG6a. x68w6p2wzo.pages.dev/446x68w6p2wzo.pages.dev/932x68w6p2wzo.pages.dev/554x68w6p2wzo.pages.dev/716x68w6p2wzo.pages.dev/896x68w6p2wzo.pages.dev/819x68w6p2wzo.pages.dev/253x68w6p2wzo.pages.dev/942x68w6p2wzo.pages.dev/42x68w6p2wzo.pages.dev/681x68w6p2wzo.pages.dev/753x68w6p2wzo.pages.dev/780x68w6p2wzo.pages.dev/123x68w6p2wzo.pages.dev/191x68w6p2wzo.pages.dev/257
buatlah kerangka bagian bagian yang akan dideskripsikan